christian tatelu
investama

Hari-hari Pantangan Bersenggama Menurut Tradisi Bali

Baliku Yang Indah | Orang Bali mengenal hari baik dan hari buruk dalam berbagai aspek kehidupan. Tak terkecuali dalam melakoni hubungan intim suami-istri. Selain ada hari baik berhubungan seks, ada juga hari pantangan untuk melakukan hubungan seksual. Hari-hari pantangan ini seyogyanya dihindari. Jika berhubungan seksual pada hari-hari yang dipantangkan diyakini akan membuahkan keturunan yang tidak berbakti.

Ada banyak versi mengenai hari pantangan berhubungan suami-istri. Yang lazim, tentu saja berhubungan badan pada saat istri menstruasi. Menurut Manawa Dharmasastra, sejak menstruasi hingga hari keempat dianggap kurang baik untuk melakukan hubungan seksual.


Secara medis juga tidak dianjurkan berhubungan badan pada saat istri menstruasi. Persenggamaan saat masa menstruasi tidak akan menghasilkan pembuahan karena istri belum memasuki masa subur. Selain itu, secara psikologis, berhubungan badan dengan istri juga menimbulkan ketidaknyamanan.

Hari-hari yang juga dipantangkan untuk berhubungan suami-istri yakni pada hari-hari suci keagamaan seperti Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi, Buda Kliwon, Tumpek, Kajeng Kliwon dan hari-hari suci lainnya. Purnama dan Tilem juga digolongkan sebagai hari pantangan untuk bersenggama. Begitu juga prawani yakni penanggal ping14, atau sehari sebelum purnama (bulan terang) atau tilem (bulan mati).

Sri Reshi Ananda Kusuma dalam buku Prembon Bali Agung menyebut lagi hari-hari lain yang dianggap sebagai hari pantangan untuk bersenggama. Hari-hari itu di antaranya Selasa Pahing, Minggu Wage, Selasa Wage, Rabu Kliwon, Kamis Pahing, Sabtu Keliwon, Pati Pata, Dagdig Krana, Pati Panten, Luang, kala Metryu, Kala Ngruda dari hari kelahiran suami-istri.

Pantangan untuk berhubungan seksual dengan istri pada hari-hari suci maupun purnama-tilem secara logis bisa dijelaskan sebagai upaya agar konsentrasi tidak terpecah. Pada hari-hari suci dan purnama-tilem, umat Hindu (orang Bali) akan tersedot perhatian dan tenaganya untuk kegiatan persembahyangan atau kegiatan suci lainnya. Tentu, segala aktivitas itu menyebabkan energi tersedot. Jika berhubungan badan pada saat kondisi badan capek, tentu tidak akan membuahkan hasil yang baik.

Selain itu, manusia Bali juga diajarkan untuk fokus pada suatu kegiatan. Saat melakukan kegiatan suci, tunaikanlah dengan sebaik-baiknya dan setuntas-tuntasnya. Jangan lagi mengambil pekerjaan lain.

Secara spiritual, pantangan berhubungan seksual saat hari-hari suci tentu sebagai upaya pembelajaran agar manusia Bali bisa membedakan pada wilayah kenikmatan rohani dan mana wilayah kenikmatan duniawi. Saat hari suci, manusia Balimengarahkan pikirannya pada derajat kesucian. Sementara pada saat berhubungan badan, manusia terikat dengan kenikmatan dan kepentingan di dunia.

Kode Smiley Untuk Komentar


:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t  

No comments:

Post a Comment

Silahkan berikan komentar, kritik atau saran anda

Jika Suka, Silahkan Beramal Gan, Klik Suka/Like Dan Follow Blog Ini Ya




BANNER SAHABAT BALIKU YANG INDAH

BANNER SAHABAT BALIKU YANG INDAH
    baliku yang indah HIDUP itu indah, dengan cara berbagi sesama ~^O^~ ~ BLOG-nya anak GAUL masa kini SWOM.COM KLIKOT INTERNET MARKETING Info Tentang Kesehatan Dan Obat Tradisional Blogger Copas Berbagi Info  Blog Info Tentang Kesehatan dan Pendidikan Gede Sitdown Blog Catatan Diani Made Blogger Copy Pazte Koko Nax Sasih Blog's

Sudah Baca Artikel di Bawah Ini?

Daftar Blog Bacaan Saya